Idealisme Seniman Analog “Emte” Di antara Perkembangan Teknologi AI

Authors

  • Ehwan Kurniawan Institut Kesenian Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.52969/seminarikj.v2i.81

Keywords:

Emte, Ilustrator Analog, Digital AI

Abstract

Muhammad Taufq atau yang lebih dikenal dengan nama Emte adalah alumnus Institut Kesenian Jakarta Angkatan 98, setelah menuntaskan program studi Desain Komunikasi Visual (DKV) Fakultas Seni Rupa dan Desain. Dalam kesehariannya Emte berprofesi sebagai ilustrator, desainer grafs, seniman mural, dan juga komikus yang aktif terlibat dalam berbagai kolaborasi dengan banyak brand/jenama lokal maupun internasional, proyek komersial dan kesenian, baik kolektif maupun personal. Ia telah mengeksplorasi medium komik sejak tahun 1993 hingga sekarang dengan teknik analog spidol atau cat air. Artikel ini bertujuan untuk mengidentifkasi, mengumpulkan, dan mengkategorikan perjalanan berkarya seorang seniman Emte yang konsisten menggunakan teknik analog dan tetap bertahan di tengah kompetisi dengan pekerja kreatif lainnya yang memanfaatkan teknologi sebagai alat kerjanya hingga saat ini. Metode penelitian yang digunakan dalam pengkajian ini adalah kualitatif dengan mengolah data induktif dari yang khusus dari ilustrasi ke umum yang menyebar ke berbagai media. Pengumpulan data dilakukan melalui peninjauan buku, website, merangkum wawancara online, dan pengamatan dari karya karya tersebut dan referensi pustaka lainnya. Artikel ini memberikan manfaat terkait sikap idealisme seorang seniman yang tetap konsisten dalam berkarya dengan teknik analog di tengah kompetisi menggunakan teknologi digital AI, Hasil pengkajian ini dapat menjadi acuan bagi pelajar, mahasiswa, dan praktisi desain komunikasi visual sebagai referensi dalam memilih sikap dan idealism berkarya secara analog, sehingga memberikan kontribusi bagi studi DKV di pendidikan serta memperluas pemahaman masyarakat dalam proses berkarya memiliki keunikan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ahmad Hania, A. (2017). Mengenal ArtifcialIntelligence, Machine Learning, & Deep Learning. Jurnal Teknologi Indonesia.

Fashri , Fauzy. 2007. Menyikap Kuasa Symbol: Apropriasi Refektif Pemikiran Pierre Bourdieu, Yogjakarta: Joxtapose.

Nelson B. Henry, Herman Horne. (1942). An Idealistic Philosophy of Education dalam, Philosophies of Education, Illmois: University of Chicago.

Putri, Lintang Tirta. Adawiyah, Robiatul. Fitriyani, Raihani Alvinna. (2021) Tren Teknologi Artifcial Intelligence Pengganti Model Iklan di Masa Depan, Samarinda: Jurnal Sosial-Politika, Vol.2, No.2 Desember 2021

Russell, Stuart. Norvig, Peter. (2010) Artifcial Intelligence: A Modern Approach”, third edition, New Jersey: Pearson education Inc.

Sarwono, Jonathan - Lubis, Hary. 2007. Metode Riset Untuk Desain Komunikasi Visual, Yogyakarta: Penerbit Andi.

Schwab, K. (2016). The fourth industrial revolution. World Economic Forum Taufq, Mohammad. (2019). “Gugug! The Im-paws-ible Adventure”, Jakarta: Prosiding Animakini 2019, FSR IKJ-Bekraf, hlm 50-54.

Taufq, Mohammad. (2020). Cuap-Cuap Cendekia bersama Mohammad Taufq (Emte), Jakarta: channel youtube 50 tahun IKJ, https://www.youtube.com/watch?v=j2a4sH8Nl8Q

Tim Penulis. (2021). Kontribusi 50 Tahun Institut Kesenian Jakarta: Kronik Seni Budaya dan Sosok Alumni, Jakarta: IKJ Press

Sumber lainnya:

https://ikj.ac.id/alumni/muhammad-taufq/

http://jmc.stanford.edu/

https://direct.mit.edu/books/book/3132/PerceptronsAn-Introduction-to-Computational

https://www.britannica.com/biography/Herbert-A-Simon

Downloads

Published

2024-07-30

How to Cite

Kurniawan, E. (2024). Idealisme Seniman Analog “Emte” Di antara Perkembangan Teknologi AI. Seminar Nasional Institut Kesenian Jakarta (IKJ), 2, 374–384. https://doi.org/10.52969/seminarikj.v2i.81