Desainer Interior Menghadapi Kecerdasan Buatan dalam Sebuah Perancangan

Authors

  • Ardianti Permata Ayu Universitas Gunadarma
  • Dinullah Bayu Ibrahim Universitas Gunadarma

Keywords:

AI, budaya visual, desain interior, profesi

Abstract

Era kapitalisme global, mendorong percepatan industri secara masif. Produk-produk bermunculan dilihat dari sudut pandang konsumen, bukan produsennya. Ada kecenderungan gaya hidup modern yang segala sesuatunya berkaitan dengan eksistensi diri yang dapat ditampilkan secara visual (budaya visual), yang serba cepat, efektif dan efsien. Gaya hidup ini kemudian mendorong terciptanya teknologi visual--perangkat yang dapat membantu merancang atau membuat suatu produk visual agar menjadikannya (terlihat) tampak nyata. Salah satu teknologi yang dapat mengakomodir produk visual tampak nyata yaitu kecerdasan buatan (AI). Dalam bidang desain interior, salah satu perangkat lunak berbasis AI dalam membuat perancangan visual interior agar tampak nyata yaitu Midjourney. Berkaitan dengan hal itu, tulisan ini mencoba menelaah bagaimana posisi profesi desainer interior menghadapi era ketika karya buatan AI banyak bermunculan dengan visual yang terlihat sempurna? Melalui pendekatan budaya dan metode practice led research, tulisan ini memperlihatkan bahwa penggunaan AI dalam desain interior tidak akan berhasil tanpa peran desainer yang berwawasan.

References

Appadurai, Arjun, (1990). Disjuncture and Difference in the Global Cultural Economy.

Theory, Culture & Society. New York: Sage Publication.

______________, (2000). Modernity at Large: Cultural Dimensions of Globalization.

Minneapolis: University of Minnesota Press.

Kjorup, S., (2011). “Pleading for Plurality: Artistic and Other Kinds of Research”,

in Michael Biggs and Henrik Karlsson, Eds, The Routledge Companion to

Research in the Arts. London dan New York: Routledge Taylor and Francis

Group.

Mirzoeff, Nicholas, (1999). Visual Culture. London: Psychology Press.

Nasr, Seyyed Hossein., (1975). Islam And The Plight Of Modern Man. London:

Longman.

Taschen, Aurelia; Taschen, Balthazar, (2016). Modern Architecture A-Z. Los Angeles:

Taschen America Llc.

Tofer, Alvin., (1980). The Third Wave - Alvin Tofer. New York: Morrow.

Artikel Jurnal dan Berita

Gray, C., (1996). “Inquiry through PracticeDeveloping appropriate research

strategies”, diakses 13 Desember 2023 dari http://carolegray.net/Papers%20

PDFs/ngnm.pdf.

Hertzmann, Aaron., (2022). “When Machines Change Art”, diakses 7 Januari 2024

dari https://aaronhertzmann.com/2022/12/17/when-tech-changes-art.html.

Huda, Nida Nurul., (2013). “Kaitan Sains dan Seni bersama Prof. Susanto Imam

Rahayu”. Diskusi di UPT Perpustakaan ITB 2013. ITB: https://www.itb.ac.id/

berita/kaitan-sains-dan-seni-bersama-prof-susanto-imam-rahayu/3963.

Diakses 25 Desember 2023.

Walt Disney Concert Hall. Arch Daily, diakses 7 Januari 2024 dari (https://www.

archdaily.com).

Luo Ruvo Center for Brain Health, Las Vegas by Frank Gehry. Arch Daily, diakses 7

Januari 2024 dari (https://www.archdaily.com).

Parc de la Villette, Paris, France (1983–98), by Bernard Tschumi. Arch Daily,

diakses 7 Januari 2024 dari (https://www.archdaily.com).

Downloads

Published

2024-07-30

How to Cite

Permata Ayu, A., & Bayu Ibrahim, D. (2024). Desainer Interior Menghadapi Kecerdasan Buatan dalam Sebuah Perancangan. Seminar Nasional Institut Kesenian Jakarta (IKJ), 2(1), 366–381. Retrieved from https://proceeding.ikj.ac.id/index.php/semnasIKJ/article/view/79

Issue

Section

Articles