Penerapan Teknologi Kecerdasan Buatan dalam Proses Penciptaan Karya

Authors

  • Wisnu Heru Luhur Institut Kesenian Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.52969/seminarikj.v2i.77

Keywords:

Kecerdasan Buatan, Seni, Manusia

Abstract

Makalah ini mengeksplorasi dampak dari transformasi kecerdasan buatan (AI) pada proses penciptaan sebuah karya seni dalam industri kreatif. Dengan menggunakan AI, maka akan membuka peluang inovasi dan personalisasi pada seni yang sebelumnya tidak dapat dicapai oleh manusia. Pembahasan meliputi evolusi AI dari pengenalan suara hingga pengolahan gambar, serta penetrasi kesadaran emosional yang memungkinkan AI menciptakan dan menginterpretasikan sebuah karya seni. Meskipun AI meningkatkan efsiensi dan membuka keberagaman baru dalam ekspresi artistik, namun pada perspektif lain mulai menimbulkan pertanyaan etis dan potensi menghilangnya sentuhan manusia yang autentik dalam seni. Makalah ini menyimpulkan bahwa meskipun AI dapat meniru dan memperluas batas-batas seni yang belum pernah ada sebelumnya, esensi sejati dari nilai estetika dan kultural karya seni harus tetap berpusat pada pengalaman manusia dan konteks sejarahnya.

References

Benjamin, W. (1935). “The Work of Art in the Age of Mechanical Reproduction.”Polity Press, Cambridge.

Bostrom, N., & Yudkowsky, E. (2014). “The Ethics of Artifcial Intelligence.” In The Cambridge Handbook of Artifcial Intelligence, hal. 316-334.

Elgammal, A. (2017). “Art and Artifcial Intelligence.” https://medium.com/@ahmed_elgammal/generating-art-by-learning-about-styles-and- deviating-from-style-norms-8037a13ae027

Goldsmith, J. (2014). “Artifcial Intelligence and Legal Liability.” In The Routledge Handbook of Technology, Crime and Justice, hal. 89-104.

Goodfellow, I. J., Bengio, Y., & Courville, A. (2016). “Deep Learning.” MIT Press.

Goodfellow, I. J., Pouget-Abadie, J., Mirza, M., Xu, B., Warde-Farley, D., Ozair, S., Courville,

A., & Bengio, Y. (2014). “Generative Adversarial Nets.” In Advances in Neural Information​​Processing Systems, hal. 2672-2680.

Heidegger, M. (1927). “Being and Time.” Harper & Row.

Jones, J. (2016). “David Hockney on Art and Technology.” The Guardian.

Kierkegaard, S. (1844). “Fear and Trembling: Repetition.” Princeton University Press.

McCormack, J., Gifford, T., & Hutchings, P. (2020). “Artifcial Intelligence and Contemporary Art: The Rise of the Machine Artists.”

McLuhan, M. (1964). “Understanding Media: The Extensions of Man.” McGraw-Hill.

Paul, C. (2003). “Digital Art.” Thames & Hudson.

Romie, S. (2020). “Eksistensi Manusia di Era Digital Perspektif Filsafat Eksistensialisme Gabriel Marcel.” Skripsi, Fakultas Ushuluddin, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Rush, M. (2005). “New Media in Art.” Thames & Hudson.

Russell, S., & Norvig, P. (1995). “Artifcial Intelligence: A Modern Approach.” Prentice Hall.

Saltz, J. (2016). “Art in the Age of Artifcial Intelligence.” New York Magazine.

Sartre, J. P. (1956). “Being and Nothingness.” Philosophical Library.

Turing, A. M. (1950). “Computing Machinery and Intelligence.” Mind, 59(236), hal. 4

Downloads

Published

2024-07-30

How to Cite

Heru Luhur, W. (2024). Penerapan Teknologi Kecerdasan Buatan dalam Proses Penciptaan Karya. Seminar Nasional Institut Kesenian Jakarta (IKJ), 2, 325–335. https://doi.org/10.52969/seminarikj.v2i.77