Pertunjukan Instalasi Instrumen Musik Interaktif Sebagai Representasi Mitologi Unsur Magis Masa Kini
DOI:
https://doi.org/10.52969/seminarikj.v2i.69Keywords:
Hibrid, interaktif, Instalasi Instrumen Musik, Kecerdasan Buatan, PerformatifAbstract
Perkembangan teknologi industri berdampak signifkan terhadap wujud kebudayaan, satu di antaranya pada wujud kesenian. Penelitian ini mendeskripsikan metode penciptaan karya musik dengan studi kasus pada hibriditas interaktif antara kecerdasan buatan dan kecerdasan humanis. Interaktif dalam hal ini merupakan responsibilitas antara permainan musik secara konvensional yang direspons oleh permainan instalasi instrumen musik secara otomatis. Proses responsibilitas dihasilkan oleh varian algoritma dari markov chain yang diproses oleh perangkat lunak dan perangkat keras dalam waktu yang nyata. Perangkat keras berupa rangkaian microcontroller dan aktuator elektromagnetik, serta perangkat lunak Max/Msp disinergikan dalam sistem kecerdasan buatan yang dipadukan dengan sistem sensor bunyi dan mekanikal robotika. Hibriditas dimanfaatkan guna mencitrakan interaksi yang tak kasat mata antara musisi dan instalasi instrumen musik dalam pertunjukan. Implementasi tersebut digarap sebagai nilai ekstraestetis yang menggugah kesan sebagai unsur magis dengan sajian masa kini. Nilai intraestetis dihadirkan dengan interaksi unsur musikal yang performatif dijadikan tawaran baru sebagai inovasi wujud seni pertunjukan.
References
A. Cleermans, D. Servan-Schreiber, dan J.L. McClelland. (1989). Finite State automata and Simple Recurrent Networks. Neural Computation 1(3), 372-381. https://doi.org/10.1162/neco.1989.1.3.372
Christensen, P. (2008). The “Wild West”: The Life and Death of a Myth. Southwest Review, 93(3), 310–325. http://www.jstor.org/stable/43472911
Effendy, Chairil. (2006). Beccerite dan Bedande: Tradisi Kesastraan Melayu Sambas. Pontianak: STAIN Pontianak Press.
Fadilla, A. N. et al. (2023). Problematika Penggunaan AI (Artifcial Intellegence) di Bidang Ilustrasi : AI VS Artist. Citrawira : Journal of Advertising and Visual Communication, 4(1), 129-136. https://doi.org/10.33153/citrawira.v4i1.4741
Gulo, W. (2002). Metodologi Penelitian. Jakarta: Grasindo.
Hardjana, Suka. (2003). Corat-Coret Musik Kontemporer Dulu dan Kini. Jakarta: Ford Foundation dan Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.
Jaya, Hendra. (2016). Desain dan Implementasi Sistem Robotika Berbasis Mikrokontroller. Makassar: Edukasi Mitra Grafka.
Kartika, Dharsono Sony. (2016). Kreasi Artistik: Perjumpaan Tradisi dan Modern dalam Paradigma Kekaryaan Seni. Karanganyar: Citra Sains.
Pilliang, Y. A. (2019). Medan Kreativitas: Memahami Dunia Gagasan. Yogyakarta: Cantrik Pustaka.
Pudjitriherwanti, A. et al. (2019). Ilmu Budaya: Dari Strukturalisme Budaya sampai Orientalisme Kontemporer. Banyumas: Rizquna.
Suherman et al. (2020). Industry 4.0 vs Society 5.0. Purwokerto: Pena Persada.
Sukerta, Pande Made. (2011). Metode Penyusunan Karya Musik. Sebuah Alternatif. Surakarta: ISI Press Solo.
Zebua, R. S. Y. et al. (2023). Fenomena Artifcial Intelligence (AI). Jambi: Sonpedia Publishing Indonesia.
Webtografi
Peace, S., Davies. (n.d). Algorithmic Processes & AI. Spearced. Diakses pada 5 Juni 2023 dari https://spearced.com/algorithmic-process-ai/
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Rama Anggara, Asril
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.