Sound of Borobudur

Instrumen Musik Leluhur yang Terpahat Pada Relief Candi

Authors

  • Hari Suryanto Institut Kesenian Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.52969/semnasikj.v1i1.33

Keywords:

edukasi, instrumen, revitalisasi, education, instrument, revitalization

Abstract

Candi Borobudur bukti pencapaian kebudayaan tinggi para leluhur bangsa Indonesia. Banyak ilmu pengetahuan dipahatkan pada dinding relief candi, salah satu adalah pahatan instrumen-instrumen alat musik yang terbagi menjadi empat sumber bunyi: 1) Idiophone (dipukul) seperti gong, gambang, saron. 2)Membranophone (dari kulit) seperti gendang dari berbagai ukuran .3) Chordophone (menggunakan senar). Seperti rebab, kecapi, harpa. 4) Aerophone (bunyi karena udara). Seperti seruling, karendek. Data ini membuktikan Borobudur pada masa kebudayaanya hidup memiliki orkestra musik. Relief instrumen alat musik pada candi Borobudur mempresentasikan musik digunakan dalam beberapa aktivitas dalam kehidupan seperti, musik untuk ritual, musik untuk mengiringi tarian, musik untuk menggambarkan sebuah suasana, musik digunakan untuk menarik perhatian dalam menyebarkan informasi, musik digunakan untuk mencari nafkah. Pengetahuan tentang instrumen musik pada candi Borobudur belum banyak diteliti serta diketahui oleh masyarakat Indonesia. Usaha mewariskan kembali seni serta budaya leluhur melalui revitalisasi sebagai media komunikasi budaya leluhur kepada generasi sekarang. Hasil dari penelitian ini akan lebih maksimal jika dipresentasikan dalam buku fotografi serta ruang pamer (museum). Borobudur adalah muara dari berbagai macam pengetahuan lama, maka tidak mengherankan banyak ditemukan ilmu disana. “Borobudur Music Heritage” adalah sebuah gerakan untuk menjaga kearifan lokal bangsa ini menjadi bahan pembelajaran bagi masyarakat Indonesia melalui wisata edukasi.

References

Ānandajoti Bhikkhu. 2021a. Jataka The Buddha’s Past Birth Stories. Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952. Ehipassiko Foundation.

———. 2021b. Karmavibhaṅga An Analysis of Deeds And Their Results. Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952. Ehipassiko Foundation.

Anandajoti Bhikkhu. 2021. Lalitavistara The Life of Gautama Buddha. Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952. Ehipassiko Foundation.

Balm, Roger. 2019. Archaeology ’ s Visual Culture. Published December 12, 2019 by Routledge.

Borobudur, Perpustakaan Balai Konservasi. 2005. Laporan Penelitian Alat-Alat Musik Pada Relief Candi Borobudur, Yang Berlatar Belakang Religi Agama Buddha. Jakarta : Deputi Bidang Sejarah & Purbakala Asisten Deputi Urusan Arkeologi Nasional., 2005. https://id.wikipedia.org/wiki/Alat_musik.

Dorrell, Peter G. 1989. “PHOTOGRAPHY IN ARCHAEOLOGY AND CONSERVATION.” NBER Working Paper Series 58 (58): 99–104. https://www.unhcr.org/publications/manuals/4d9352319/unhcr-protection-training-manual-european-border-entry-officials-2-legal.html?query=excom 1989.

Firmando, Okky Dian. 2016. “Aplikasi Pengenalan Relief Candi Borobudur Secara Online Dan Offline Menggunakan Html 5 Universitas Muhammadiyah Surakarta.”

Hamilakis, Yannis, Aris Anagnostopoulos, and Fotis Ifantidis. 2009. “Postcards from the Edge of Time: Archaeology, Photography, Archaeological Ethnography (A Photo-Essay).” Public Archaeology 8 (2–3): 283–309. https://doi.org/10.1179/175355309x457295.

Hidayat, Ima Kusumawati, Priyanto Sunarto, and Triyadi Guntur. 2014. “Mengenal Relief, Mudra Dan Stupa Candi Borobudur Untuk Anak-Anak Usia 9-12 Tahun Melalui Edugame.” ITB Journal of Visual Art and Design 6 (1): 58–68. https://doi.org/10.5614/itbj.vad.2014.6.1.6.

Karttunen, Sari. 2020. Artistic Approaches to Cultural Mapping: Activating Imaginaries and Means of Knowing. Cultural Trends. Vol. 29. https://doi.org/10.1080/09548963.2020.1708000.

Maryanto, Gunawan dan Prihatmoko Moki. 2015. Cerita Bergambar Relief Karmawibhangga Candi Borobudur. Pertama IS. Balai Konservasi Borobudur Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. www.konservasiborobudur.org.

Mubah, A Safril. 2011. “Strategi Meningkatkan Daya Tahan Budaya Lokal Dalam Menghadapi Arus Globalisasi.” Tahun 24 (031): 302–8.

Nahak, Hildigardis M I. 2019. “Upaya Melestarikan Budaya Indonesia Di Era Globalisasi Effort To Preserve Inddonesian Culture In The Era Of Globalization.” Jurnal Sosilologi Nusantara 5 (1): 65–76.

Nastiti, Dr. Titi Surti. 2018. “Re-Interpretasi Nama Borobudur.” Amerta 36 (1): 11. https://doi.org/10.24832/amt.v36i1.326.

Nugraha, Adhi. 2010. “Transforming Tradition for Sustainability through ‘TCUSM’ Tool.” Synnyt, 20–36.

O’Reilly, Karen. 2010. Ethnographic Methods Ethnography. Ethnographic Methods. https://doi.org/10.4324/9780203320068_chapter_1.

Pengelolaan, Dalam, Hasil Penelitian, and Kepada Publik. 2009. “Kualitas Dan Nilai Pelayanan Balaiarkeologiyogyakarta,” no. 1.

Pugh, Allison J. 2019. “Approaches to Ethnography: Analysis and Representation in Participant Observation.” Contemporary Sociology: A Journal of Reviews. https://doi.org/10.1177/0094306119867060v.

Raco, Jozef. 2018. “Metode Penelitian Kualitatif: Jenis, Karakteristik Dan Keunggulannya.” https://doi.org/10.31219/osf.io/mfzuj.

Rahman. 2006. “RAGAM SENI ARCA CANDI BOROBUDUR SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN SEJARAH Oleh: Rahman* *Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas PGRI Palembang ABSTRAK,” 75–82.

Salim Lee. 2021. “Kiprah Pamungkas Lalitavistaraḥ.” www.bumiborobudur.com.

Yayasan Svargantara, Padmasada. 2021. “Term of Reference SOUND OF BOROBUDUR INTERNASIONAL CONFERENCE,” no. 22.

Downloads

Published

2022-08-30

How to Cite

Suryanto , H. (2022). Sound of Borobudur: Instrumen Musik Leluhur yang Terpahat Pada Relief Candi. Seminar Nasional Institut Kesenian Jakarta (IKJ), 1(1). https://doi.org/10.52969/semnasikj.v1i1.33