Seminar Nasional Institut Kesenian Jakarta (IKJ) https://proceeding.ikj.ac.id/index.php/semnasIKJ Institut Kesenian Jakarta en-US Seminar Nasional Institut Kesenian Jakarta (IKJ) Potensi Peran Kecerdasan Buatan dalam Sensory Branding “Mengembangkan Hubungan Inklusif antara Brand dan Konsumen” https://proceeding.ikj.ac.id/index.php/semnasIKJ/article/view/51 <p>Di era Kecerdasan Buatan (AI), teknologi ini menjadi pilar utama dalam evolusi teknologi modern, khususnya dalam pemasaran dan branding perusahaan. Penelitian ini dilakukan untuk menjelajahi peran dan potensi kecerdasan buatan dalam sensory branding dengan tujuan membangun hubungan inklusif antara merek dan konsumen. Studi ini bertujuan mengungkap kontribusi kecerdasan buatan dalam memperkaya dimensi sensorik produk atau merek. Evaluasi difokuskan pada sejauh mana integrasi kecerdasan buatan dapat meningkatkan pengalaman konsumen, menciptakan interaksi sensorik yang lebih personal. Selain itu, penelitian mengeksplorasi bagaimana kecerdasan buatan membantu membangun hubungan inklusif antara merek dan konsumen, khususnya dalam menargetkan segmen konsumen yang beragam. Menggunakan pendekatan analisis literatur, metodologi penelitian memilih artikel ilmiah dan jurnal terkait sensory branding, kecerdasan buatan, dan interaksi merek-konsumen. Analisis literatur dilakukan untuk memahami secara mendalam peran kecerdasan buatan dalam sensory branding. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan wawasan untuk pengembangan strategi pemasaran yang efektif dengan memperhitungkan peran penting kecerdasan buatan. Disimpulkan, penggunaan kecerdasan buatan dalam sensory branding tidak hanya meningkatkan daya tarik merek, tetapi juga memungkinkan inklusi yang lebih besar dalam lanskap pemasaran modern.</p> Adityayoga Copyright (c) 2024 Adityayoga https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-07-23 2024-07-23 2 1 22 10.52969/seminarikj.v2i.51 Peran AI pada Kajian Karya Akun Instagram @PadaPemoeda 2021 https://proceeding.ikj.ac.id/index.php/semnasIKJ/article/view/53 <p>Dalam era media sosial, keberadaan Instagram telah mengalihkan medium utama dalam komunikasi visual. Beda dengan Twitter atau Facebook, Instagram berfokus kepada gambar dan grafs visual, membuka wadah yang baru untuk berbagi informasi dan pembuatan karya visual. Dengan berkembangnya masyarakat dan opini publik, dikuatkan oleh mudahnya penyebaran informasi, <br>banyak seniman dan aktivis yang menggunakan Instagram sebagai media untuk mengedukasi masyarakat dalam topik-topik panas tertentu, dibantu dengan teknologi AI di Instagram dalam bentuk algoritma rekomendasi konten. Salah satu contoh dari ini adalah sebuah akun Instagram (bisa dianggap sebagai sebuah ‘komunitas’) @padapemoeda, yaitu sebuah organisasi anak muda yang menggunakan desain grafs sebagai metode untuk membuat dan membagikan konten mengenai isu-isu global dan sosial tertentu. Riset ini dilakukan untuk mencari temuan dalam hubungan antara penggunaan desain grafs, isu sosial, dan Instagram. Hal ini dilakukan dengan melakukan wawancara semi terstruktur dengan pendiri dari PadaPemoeda, serta anggotanya, dan melakukan observasi konten mereka pada tahun 2021, dengan harapan untuk menemukan temuan mengenai pola komunikasi, dan efektifnya dalam membagi informasi serta menarik pembaca, dan bagaimana Instagram menjadi media pilihan pertama <br>mereka.</p> Andhika Danarta Wiryawan Copyright (c) 2024 Andhika Danarta Wiryawan https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-07-30 2024-07-30 2 23 32 10.52969/seminarikj.v2i.53 Mimesis: Aplikasi Pendeteksi Kemiripan Visual Berbasis Kecerdasan Buatan https://proceeding.ikj.ac.id/index.php/semnasIKJ/article/view/54 <p>Orisinalitas atau keaslian merupakan aspek yang harus dimiliki dalam penciptaan karya. Keaslian menjadi ukuran kemampuan untuk mengekspresikan gagasan personal yang diimplementasikan pada karya. Permasalahan muncul karena tidak adanya aplikasi untuk mendeteksi kemiripan visual, sehingga kemunculan karya-karya tiruan belum dapat diminimalisasi. Nama Mimesis dipilih sebagai tajuk yang tepat disematkan untuk konsep aplikasi pendeteksi dini kemiripan visual. Tujuan penelitian ini adalah merumuskan dan menguraikan konsep yang tepat untuk Mimesis, dengan wujud awal berupa purwarupa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data yang dipergunakan berdasarkan studi pustaka hasil penelitian sebelumnya dari jurnal, buku, dan dokumentasi dengan topik bahasan terkait aplikasi pendeteksi kemiripan visual berbasis kecerdasan buatan. Data yang terhimpun diolah dan direduksi menyesuaikan tujuan penelitian sekaligus dipergunakan sebagai batasan masalah. Karya visual yang didokumentasikan, didigitalisasi, dan diunggah dalam dunia maya berjumlah masiv. Terlebih dengan kehadiran media sosialbberbasis gambar seperti Instagram, YouTube, dan Tik Tok, berhasil menjadi pangkalan data referensi visual.</p> Desy Nurcahyanti Copyright (c) 2024 Desy Nurcahyanti https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-07-30 2024-07-30 2 33 42 10.52969/seminarikj.v2i.54 Peran AI dalam Perancangan Board Game https://proceeding.ikj.ac.id/index.php/semnasIKJ/article/view/55 <p>Di era yang serba cepat ini kemudahan dan kecepatan Artifcial Intelligence (AI) dalam menciptakan suatu hal telah menjadi satu sarana yang efektif untuk mengembangkan karya seni. Perkembangan pesat dalam teknologi Artifcial Intelligence (AI) seolah-olah telah membuka pintu baru dalam dunia seni, memperluas batas-batas kreativitas dan inovasi. Salah satu platform AI<br>yang turut berkontribusi dalam fenomena ini adalah Midjourney, sebuah AI art generator yang dirancang untuk menghasilkan karya seni visual. Dengan fokus pada perancangan board game, penelitian ini akan membahas intervensi AI (Midjourney) dalam memudahkan desainer dalam proses penciptaan aspek visual dan artistik dari board game yang bertemakan komunikasi interpersonal untuk generasi Z. Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru tentang potensi penggunaan AI dalam proses penciptaan suatu karya visual, serta mengeksplorasi bagaimana teknologi ini dapat membentuk masa depan perancangan visual dalam industri kreatif.</p> Johan Bahari Copyright (c) 2024 Johan Bahari https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-07-30 2024-07-30 2 43 50 10.52969/seminarikj.v2i.55 Dampak Otomatisasi Artifcial Intelligence dalam Pekerjaan Desain Grafs: Analisis Peran Artifcial Intelligence pada Desainer Grafs https://proceeding.ikj.ac.id/index.php/semnasIKJ/article/view/56 <p>Penggunaan teknologi artifcial intelligence telah masuk ke berbagai sektor termasuk industri kreatif. Berbagai kemudahan yang AI berikan dalam tiap proses kreatif seperti penciptaan, pemrosesan dan analisa membuat prroses kerja desainer mejadi lebih cepat. Dilihat dari sudut pandang efsiensi waktu dan biaya produksi AI sangat bisa diandalkan, namun secara keberlangsungan profesi desainer grafs, AI dapat menjadi sorotan karena secara langsung ataupun tidak dapat menggeser pekerjaan seorang desainer. Jika hal tersebut terus terjadi lalu bagaimana nilai tambah dari seorang desainer grafs di tengah kemajuan teknologi dan sebaran data digital yang menjadikan AI terus berkembang. Penelitian ini menganalisis pengaruh otomatisasi terhadap jenis tugas yang dilakukan oleh desainer, respons kreatif manusia, serta aspek-aspek etis kegiatan terkait. Hasil penelitian adalah memberikan wawasan tentang dampak otomatisasi pada pekerjaan desain grafs, baik dari segi efsiensi operasional maupun perkembangan kreativitas. Temuan ini diharapkan dapat memaksimalkan manfaat otomatisasi AI dalam konteks industri kreatif dengan tetap mempertahankan nilai-nilai kreativitas manusia.</p> Lungguh Pratama Putra Mufd Copyright (c) 2024 Lungguh Pratama Putra Mufd https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-07-30 2024-07-30 2 51 58 10.52969/seminarikj.v2i.56 Analisis Pola Kreativitas Visual Penggunaan Prompt pada AI Image Generator https://proceeding.ikj.ac.id/index.php/semnasIKJ/article/view/57 <p>Penelitian ini mengeksplorasi penggunaan prompt dalam mengarahkan generasi gambar oleh kecerdasan buatan (AI Image Generator). Tujuan utama penelitian ini adalah untuk memahami pola kreativitas visual yang muncul dari penggunaan prompt pada AI Image Generator. Partisipan dalam penelitian ini terlibat dalam pengujian di situs Leonardo AI dengan menggunakan beberapa penulisan prompt berbeda. Hasil penelitian ini dianalisis melalui poin-poin kritis penemuan, fokus pada perbandingan visual antar karya yang dihasilkan oleh situs Leonardo AI. Temuan penelitian memberikan wawasan tentang bagaimana pengguna dapat memanfaatkan perbandingan visual melalui penggunaan prompt untuk menghasilkan gambar yang lebih kreatif dan inovatif. Kesimpulan penelitian ini memperlihatkan potensi penggunaan poin kritis perbandingan visual dalam mengarahkan kreativitas visual, baik untuk keperluan pembelajaran desain komunikasi visual, perancangan visual, atau pekerjaan kreatif, maupun sebagai dasar untuk penelitian lebih lanjut.</p> Saut Irianto Manik Copyright (c) 2024 Saut Irianto Manik https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-07-30 2024-07-30 2 59 82 10.52969/seminarikj.v2i.57 Penggunaan AI dalam Penggunaan Perancangan Multimedia Interaktif untuk Penderita Buta Warna Berbasis Augmented Reality https://proceeding.ikj.ac.id/index.php/semnasIKJ/article/view/58 <p>Buta warna adalah gangguan penglihatan yang menghambat kemampuan seseorang untuk membedakan warna-warna tertentu. Jenis buta warna meliputi Protanopia (defsiensi merah), Deuteranopia (defsiensi hijau), Tritanopia (defsiensi biru), dan Monokromasi (kemampuan melihat hanya hitam dan putih). Di Indonesia, sekitar 0,7% dari total penduduk mengalami kondisi ini, namun pemerintah belum memberikan perhatian yang memadai terhadap penyintas buta warna. Hak perlindungan mereka dalam undang-undang juga masih belum sempurna. Untuk mengatasi tantangan ini, pendekatan yang akan diambil adalah dengan melakukan survei, observasi, dan wawancara bersama penyintas buta warna. Tujuannya adalah untuk mengidentifkasi kebutuhan mereka dalam pengembangan multimedia interaktif berbasis augmented reality yang dibantu oleh AI dapat menjadi alat bantu dalam aktivitas sehari-hari. Dengan melibatkan penyintas buta warna secara aktif, kita dapat merancang solusi yang lebih sesuai dan efektif. Pendekatan ini bertujuan untuk memberikan dukungan yang lebih baik kepada penderita buta warna, sehingga mereka dapat lebih mandiri dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Multimedia interaktif berbasis augmented reality yang dibantu oleh AI akan memungkinkan mereka untuk mengakses informasi visual dengan lebih mudah dan efsien. Selain itu, upaya ini juga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perlindungan hak-hak penyintas buta warna dan mendorong perbaikan dalam regulasi yang ada.</p> Tiysa Syaharani Copyright (c) 2024 Tiysa Syaharani https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-07-30 2024-07-30 2 83 92 10.52969/seminarikj.v2i.58 Lanskap Seni Rupa Menjadi Tanda Instrumental Urban https://proceeding.ikj.ac.id/index.php/semnasIKJ/article/view/59 <p>Kehidupan masyarakat urban dalam realitas sosial budaya menjadi instrumental sistem produksi dan mekanisme teknologi informasi yang membentuk pola kehidupan dan gaya hidup materialistik, hedonis sekuler tidak bisa dihindarkan. Seni rupa bagian masyarakat urban, dengan sendiri menjadi perkembangan teknologi dan informasi, seni rupa menjadi bagian dari instrumental urban. Sebagai tanda yang menandai seni urban berkembang sebagai simbol instrumental Urban. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan partisipatoris menjadi bagian kehidupan dalam realitas sosial masyarakat urban. Begitu juga dengan studi pustaka untuk melihat dan klarifkasi fenomena dengan konsep seni dan semiotik sebagai pengetahuan. Menjadi sebuah bahan dan gambaran dari analisis permasalahan, lanskap seni rupa menjadi tanda instrumental masyarakat urban. Bahwa lanskap seni rupa sebagai gambaran dari seni rupa urban bukan sebagai karya seni rupa tetapi instrumentalistik artistik yang dimunculkan dalam generated technology digital 5.0.</p> Tri Aru Wiratno Copyright (c) 2024 Tri Aru Wiratno https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-07-30 2024-07-30 2 93 102 10.52969/seminarikj.v2i.59 Menyikapi Kecerdasan Buatan Sebagai Evolusi Media Seni Visual https://proceeding.ikj.ac.id/index.php/semnasIKJ/article/view/60 <p>Dalam beberapa tahun terakhir, keberadaan kecerdasan buatan (AI) dalam bidang seni telah menarik perhatian dunia, terutama setelah karya yang dibuat dengan AI memenangkan kompetisi di Colorado State Fair pada 2022. Karya tersebut, “Theâtre D’opera Spatial,” dibuat oleh Jason M. Allen menggunakan program AI Midjourney, yang mengubah prompt menjadi gambar. Kemenangan Allen ini menimbulkan respon beragam, dengan beberapa mendukung dan lainnya mengkritik penggunaan AI. Banyak seniman merasa Vega Arifanto, Pascasarjana IKJ terancam oleh AI yang dapat menghasilkan karya seni dari jutaan gambar di web dan mengidentifkasi pola untuk menciptakan gambar baru. Tulisan ini tidak bermaksud menyudutkan siapa pun, tetapi lebih menyoroti fenomena AI dalam seni, sebuah sistem yang berkembang sejak 1955. Selain itu, penelitian ini mencoba memanfaatkan AI sebagai asisten dalam menciptakan karya seni visual. Penulis menggunakan AI untuk bereksperimen dan mengumpulkan informasi, menemukan bahwa membuat karya seni visual yang menarik dengan AI memerlukan prompt spesifk, pengeditan tambahan, dan peningkatan kualitas dengan Photoshop. Kecakapan dalam merangkai prompt dan menggunakan AI secara efektif merupakan bagian dari seni dalam menciptakan karya seni.</p> Vega Arifanto Copyright (c) 2024 Vega Arifanto https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-07-30 2024-07-30 2 103 118 10.52969/seminarikj.v2i.60 Pengembangan Media Pembelajaran Seni Budaya Berbasis Kecerdasan Buatan Bagi Siswa-Siswi di Taman Kanak-Kanak https://proceeding.ikj.ac.id/index.php/semnasIKJ/article/view/61 <p>Pembelajaran berbasis visual cerita yang disesuaikan dengan usia anak mampu meningkatkan efektivitas kegiatan belajar mengajar. Pemanfaatan kecerdasan buatan (artifcial intelligence/AI) sebagai landasan untuk penyusunan naskah yang dikembangkan menjadi media pembelajaran menjadi opsi untuk menunjang pengembangan media. Kemudahan tersebut mampu menjadi dorongan untuk mengangkat kembali nilai-nilai kebudayaan yang dikemas menjadi model pembelajaran terbarui. Penggunaan AI dapat dilibatkan dalam memvisualisasikan narasi yang disusun. Pendekatan yang digunakan menggunakan metode penciptaan media pembelajaran (karya seni). Naskah disusun menggunakan ftur yang terdapat pada Chat GPT. Teknik observasi dan dokumentasi digunakan untuk memahami lebih mendalam, serta memvalidasi mengenai informasi yang dituliskan dari ftur AI. Visualisasi naskah menjadi cerita bergambar/komik menggunakan bantuan Canva. Media pembelajaran yang melibatkan kecerdasan buatan Chat GPT dan ftur AI pada Canva, menjadi solusi untuk memudahkan proses perancangan yang efektif. Naskah sederhana dengan penyesuaian usia siswa-siswi di Taman Kanak- Kanak mampu meningkatkan perhatian untuk mempelajari seni dan kebudayaan Nusantara. Visualisasi menarik dengan penampilan karakter kartun/animasi memberikan kesempatan yang luas bagi anak-anak untuk memasuki ruang imajinasi pembelajaran yang&nbsp; diterapkan.</p> Achmad Nur Kholis Copyright (c) 2024 Achmad Nur Kholis https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-07-30 2024-07-30 2 119 138 10.52969/seminarikj.v2i.61 Persaingan Seniman dan Kecerdasan Buatan di Pasar Kontemporer https://proceeding.ikj.ac.id/index.php/semnasIKJ/article/view/62 <p>Proliferasi penggunaan teknologi kecerdasan artifsial telah mengubah paradigma seni kontemporer, memungkinkan hampir semua individu untuk memproduksi karya tanpa mengandalkan bakat dan keahlian tradisional. Makalah ini berusaha untuk mengeksplorasi prasyarat baru dalam menentukan keprofesian seorang seniman di era gempuran kemajuan teknologi, khususnya kecerdasan artifsial. Penulis juga bermaksud mengkritik faktor permintaan pasar sebagai aspek penilaian objektif dalam valuasi karya seni. Selain mengevaluasi dampak teknologi, penulis mempertimbangkan respons dan penerimaan pasar terhadap karya seni, menyajikan pandangan komprehensif mengenai dinamika ekonomi dan sosial dalam seni kontemporer. Dengan merangkum interaksi kompleks antara kecerdasan artifsial, prasyarat seniman, dan permintaan pasar, makalah ini menyediakan wawasan mendalam tentang evolusi defnisi menjadi seorang seniman di era kiwari</p> Binar Asri Lestari Copyright (c) 2024 Binar Asri Lestari https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-07-30 2024-07-30 2 139 148 10.52969/seminarikj.v2i.62 Virtual Reality Pertunjukan Tari pada Situs Watu Goong https://proceeding.ikj.ac.id/index.php/semnasIKJ/article/view/63 <p>Situs Watu Goong adalah situs peninggalan dari zaman megalitik yang terdapat sebuah punden berundak yang merekayasa bentuk alam. Letak situs tersebut berada di kampung Cigadung, kabupaten Pandeglang, Banten. Karena letaknya jauh dari pusat kota, maka banyak orang telah melupakan situs Watu Goong. Dari kondisi tersebut, penulis berupaya untuk mengaktifkan kembali ruang yang berada di situs Watu Goong melalui pertunjukan seni tari dengan memanfaatkan teknologi Virtual Reality (VR) 360o dan Immersive dalam menghadirkan karya. Melalui teknologi tersebut, dimensi ruang tidak lagi menjadi batasan karena penonton seolah-olah langsung mengalami kejadian yang sebenarnya dan terlihat nyata. Kolaborasi antara seniman tari, pembuat flm, dan desainer Virtual Reality sangat penting untuk membuat pengalaman virtual yang berhasil. Karya Virtual Reality dapat mencapai tingkat kualitas dan kompleksitas yang lebih tinggi dengan memanfaatkan keahlian dari berbagai bidang.</p> Destian Andriyanto Kurniawan Copyright (c) 2024 Destian Andriyanto Kurniawan https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-07-30 2024-07-30 2 149 162 10.52969/seminarikj.v2i.63 Artifcial Intelligence dan Seni Budaya dalam Permodelan Smart City di Kawasan Jimbaran Hijau https://proceeding.ikj.ac.id/index.php/semnasIKJ/article/view/64 <p>United Nation (UN) menyatakan bahwa 50% dari penduduk dunia tinggal di wilayah urban. Tingginya angka urbanisasi di satu sisi memberi kesempatan pada peningkatan ekonomi dan perbaikan kualitas hidup, namun di sisi lain juga menghadirkan beragam permasalahan dan konfik. Sebagai upaya penanganan, ditetapkan Peraturan Pemerintan No.59 tahun 2022 Tentang Perkotaan yang mengatur dibangunnya Smart City di kota-kota di Indonesia. Pembangunan Smart City menggunakan berbagai teknologi komputer dan Artifcial Intelligence untuk mengumpulkan data spesifk guna meningkatkan kesejahteraan warga kota. Penelitian ini menganalisa bagaimana seni budaya menjadi salah satu aspek yang dapat dikolaborasikan dengan teknologi untuk implementasi Smart City. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan Studi Kasus pada Asech, agensi yang bergerak di balik upaya pengembangan konsep Smart City pada area Jimbaran, Bali. Temuan penelitian menunjukkan bahwa seni budaya menjadi bagian dari fokus Asech pada bidang Sosial melalui aktivitas-aktivitas di kawasan ruang Jimbaran Hub.</p> Diaz Ramadhansyah Copyright (c) 2024 Diaz Ramadhansyah https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-07-30 2024-07-30 2 163 176 10.52969/seminarikj.v2i.64 Menyikapi Disrupsi Kecerdasan Buatan Melalui Musik dan Kearifan Lokal https://proceeding.ikj.ac.id/index.php/semnasIKJ/article/view/65 <p>Kecerdasan Buatan (Artifcial Intelligence atau AI) adalah produk teknologi yang dalam kurun waktu satu dekade ini banyak dibicarakan. Ini karena AI disinyalir mampu menggantikan manusia, dalam artian dengan mudah mampu mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang sebelumnya harus dikerjakan manusia dengan susah payah. Di dalam praktiknya AI mampu mengerjakan pekerjaan yang berhubungan dengan banyak hal seperti teks (ChatGPT, Bard), gambar visual (Dall-E), hingga musik (MusicLM). Untuk mengerjakan bidang- bidang tersebut AI menggunakan pembelajaran mesin (machine learning) dengan berbagai metode. Salah satu yang metode yang paling terkenal adalah deep learning dengan generatif AI-nya. Sederhananya, generative AI dapat mengkomposisi sebuah karya musik dengan cara menggunakan sumber-sumber dari data-set yang diajarkan atau disuntikkan ke mereka. Meski terkesan canggih dan mudah digunakan, generative AI memiliki bias yang cukup berbahaya. Bias itu muncul dari bagaimana data-set yang disuntikkan kepada mereka, serta bagaimana cara berpikir manusia yang mengajarkan data-set itu ke generative AI. Akibatnya bisa timbul disrupsi di karya musik yang diciptakan AI. Misalnya menghilangnya unsur kearifan lokal (local wisdom) karena AI tidak mengenali tradisi yang telah turun temurun diwariskan di masyarakat Solusi dari disrupsi yang muncul dalam pembuatan musik berbasis AI ini adalah dengan membuat data-set yang lebih peka menyikapi kearifan lokal, serta perlu ada peran dari pemangku kebijakan (pemerintah) untuk membuat undang-undang yang mendukung pengembangan AI, sekaligus mempertahankan kearifan lokal yang telah menjadi warisan budaya di Indonesia.</p> Iman Fattah Aris Setyawan Copyright (c) 2024 Iman Fattah, Aris Setyawan https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-07-30 2024-07-30 2 177 190 10.52969/seminarikj.v2i.65 Metaverse Sebagai RPTRA Tambahan di Jakarta https://proceeding.ikj.ac.id/index.php/semnasIKJ/article/view/66 <p>RPTRA (Ruang Publik Terpadu Ramah Anak) sangat dibutuhkan oleh anak dan orang tua. Sayangnya jumlah RPTRA di Jakarta sangat terbatas, hanya terdapat 324 RPTRA (Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk Provinsi Jakarta, 2023), sedangkan jumlah anak usia 0-14 tahun di Jakarta sebanyak 2.383.769 (BPS, 2022). Dari data ini dapat terlihat kesenjangan antara jumlah RPTRA dan jumlah usia anak 0-14 tahun . Metaverse suatu lingkungan digital berbentuk 3D hasil Artifcial Intelligence atau kecerdasan buatan belakangan ini sangat berkembang pesat. Metaverse dapat dimanfaatkan sebagai ruang digital alternatif dari RPTRA. Hal tersebut memungkinkan Metaverse sebagai tempat terjadinya interaksi sosial, yang bermanfaat bagi perkembangan anak. Tujuan penelitian ini adalah mengeksplorasi kebutuhan konten Metaverse sebagai alternatif RPTRA.</p> Immanuel Ardika Copyright (c) 2024 Immanuel Ardika https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-07-30 2024-07-30 2 191 198 10.52969/seminarikj.v2i.66 AI Sebagai Alat Kreativitas dalam Seni: Kolaborasi Mesin dan Manusia dalam Proses Kreatif Interdisiplin https://proceeding.ikj.ac.id/index.php/semnasIKJ/article/view/67 <p>Penelitian ini melihat kolaborasi antara seniman dan kecerdasan buatan (AI). Peningkatan teknologi komputasi menjadikan AI dapat memberikan peluang baru untuk mengatasi kendala teknis pada seniman lintas disiplin. Penulis menunjukkan bahwa AI bisa berpotensi menjadi kolaborator dalam proses pembuatan karya seni, membantu dari pembentukan ide, dan pengembangan konten artistik. Hasil penelitian menunjukan ada peningkatan ketergantungan seniman pada AI. Namun ketergantungan berlebihan dapat mengurangi autentisitas seniman. Terdapat juga tantangan teknis dan aspek etika, termasuk hak kekayaan intelektual. Penelitian mendatang perlu mempertimbangkan perkembangan positif dan tantangan yang dihadapi seniman untuk merinci lebih lanjut peran AI dalam proses kreatif seni lintas disiplin.</p> Kelvin Djunaidi Copyright (c) 2024 Kelvin Djunaidi https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-07-30 2024-07-30 2 199 204 10.52969/seminarikj.v2i.67 Eksplorasi Artifcial Intelligence dalam Bingkai Teater (Konsep Rekonstruksi Sejarah dengan Hadirnya Aktor Buatan) https://proceeding.ikj.ac.id/index.php/semnasIKJ/article/view/68 <p>Drama seri Tiongkok,”I am Nothing,” telah mengejutkan dunia hiburan dengan hadirnya seorang aktor bernama li li yang merupakan karakter buatan dari Artifcial Intelligence atau kecerdasan buatan. Dari ekspresi wajahnya yang detail hingga gerakan tubuh yang halus, li li berhasil mencerminkan perilaku manusia dengan sangat sempurna. Yang menjadi pertanyaan, apakah artifcial intelligence atau AI mampu menggantikan aktor nyata di kemudian hari?. Apakah langkah drama seri Tiongkok,”I am Nothing,”dapat diterapkan pada seni pertunjukan teater ? Sejauh mana pula batas pemanfaatan kecerdasan buatan<br>dalam panggung teater?. Jurnal berjudul Eksplorasi Artifcial Intelligence dalam Bingkai Teater akan menjabarkan tentang eksplorasi konsep artifcial intelligence yang dapat diterapkan di panggung teater. Sejauh mana pemanfaatan teknologi AI dalam menciptakan cerita dan alur pertunjukan. Serta bagaimana pengaruh AI terhadap pengalaman penonton dalam teater dan pertunjukan. Hasil eksplorasi penggunaan AI dalam teater diharapakan mampu menciptakan karya seni yang unik, orisinal, dan mengeksplorasi batas-batas kreativitas mereka tanpa menimbulkan kerisauan yang menelurkan asumsi dan prediksi.</p> Nuraidayati Fuady Copyright (c) 2024 Nuraidayati Fuady https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-07-30 2024-07-30 2 205 212 10.52969/seminarikj.v2i.68 Pertunjukan Instalasi Instrumen Musik Interaktif Sebagai Representasi Mitologi Unsur Magis Masa Kini https://proceeding.ikj.ac.id/index.php/semnasIKJ/article/view/69 <p>Perkembangan teknologi industri berdampak signifkan terhadap wujud kebudayaan, satu di antaranya pada wujud kesenian. Penelitian ini mendeskripsikan metode penciptaan karya musik dengan studi kasus pada hibriditas interaktif antara kecerdasan buatan dan kecerdasan humanis. Interaktif dalam hal ini merupakan responsibilitas antara permainan musik secara konvensional yang direspons oleh permainan instalasi instrumen musik secara otomatis. Proses responsibilitas dihasilkan oleh varian algoritma dari markov chain yang diproses oleh perangkat lunak dan perangkat keras dalam waktu yang nyata. Perangkat keras berupa rangkaian microcontroller dan aktuator elektromagnetik, serta perangkat lunak Max/Msp disinergikan dalam sistem kecerdasan buatan yang dipadukan dengan sistem sensor bunyi dan mekanikal robotika. Hibriditas dimanfaatkan guna mencitrakan interaksi yang tak kasat mata antara musisi dan instalasi instrumen musik dalam pertunjukan. Implementasi tersebut digarap sebagai nilai ekstraestetis yang menggugah kesan sebagai unsur magis dengan sajian masa kini. Nilai intraestetis dihadirkan dengan interaksi unsur musikal yang performatif dijadikan tawaran baru sebagai inovasi wujud seni pertunjukan.</p> Rama Anggara Asril Copyright (c) 2024 Rama Anggara, Asril https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-07-30 2024-07-30 2 213 226 10.52969/seminarikj.v2i.69 Studi Literatur: Penggunaan Artifcial Intelligence Sebagai Rancangan Pembelajaran dalam Pendidikan Film https://proceeding.ikj.ac.id/index.php/semnasIKJ/article/view/70 <p>Kecerdasan Buatan telah mengubah segenap aspek kehidupan manusia dan terus mempengaruhi sebagian besar industri, khususnya pembuatan flm.​ Secara umum kecerdasan buatan telah memberikan pengaruh terhadap proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan kreativitas dan efektivitas dalam proses belajar-mengajar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan memanfaatkan studi literatur atas literatur-literatur terkait. Pemilihan sumber literatur mengutamakan publikasi terkini dalam bentuk artikel jurnal yang bereputasi baik di tingkat nasional dan internasional, makalah dalam prosiding, dan referensi lainnya untuk mendapatkan wawasan yang mendalam mengenai tren dan perkembangan global dalam penerapan AI dalam konteks pendidikan. Pengumpulan data melibatkan data yang memperlihatkan pengaruh integrasi AI pada pengembangan tujuan pembelajaran, asesmen pembelajaran, serta aktivitas dan materi pembelajaran secara praktis. Penelitian ini diharapkan mampu menjadi sumber referensi satuan pendidikan yang dapat dimanfaatkan ke dalam rancangan pembelajaran pendidikan flm. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan mampu meningkatkan penelitian dan pengembangan selanjutnya dalam memberikan landasan untuk penelitian mendatang mengenai kecerdasan buatan dan pendidikan flm.</p> Adelina Anggraini Copyright (c) 2024 Adelina Anggraini https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-07-30 2024-07-30 2 227 242 10.52969/seminarikj.v2i.70 Kecerdasan Artifsial dan Karya Seni Di Ruang Publik https://proceeding.ikj.ac.id/index.php/semnasIKJ/article/view/71 <p>Seni diruang publik adalah bentuk kesenian yang menghadirkan karya seni dalam berbagai bentuk diruang-ruang publik disekitar kita. Seni diruang publik bisa bersifat multi-tema, salah satunya mengusung tema yang merespon gejala-gejala sosial yang terjadi di suatu area terbuka maupun tertutup. Karya seni diruang publik bisa bersifat permanen atau sementara, dan dapat dibuat dalam skala besar maupun kecil. Dalam dunia kesenian modern, karya seni di ruang publik memiliki pamor yang terus beranjak naik, apalagi disaat bentuk- bentuk kesenian berkembang pesat dan semakin unik. Karya seni diruang publik juga terbukti dapat menjadi wahana terjalinnya beragam interaksi, partisipasi, &amp; kolaborasi masyarakat yang menghidupi kota urban. Selain itu, karya seni diruang publik juga dapat memberikan andil besar dalam mentransformasi ruang kota yang sibuk dan bising, menjadi ruang yang penuh visi, kreativitas, dan harapan. Dalam kehidupan modern ketika teknologi berkembang pesat, persepsi masyarakat akan karya seni diruang publik pun terus meningkat. Misalnya melalui eksperimentasi seniman urban yang mampu menggabungkan elemen-elemen teknologi nan-canggih seperti kecerdasan artifsial ke dalam sebuah karya seni diruang publik. Sebagai contoh, seni instalasi berupa video mapping yang menggabungkan fsik arsitektur bangunan dan proyeksi multimedia menjadi karya seni yang memikat, maupun instalasi reklame yang memanfaatkan sudut pandang audiens sehingga sebuah tayangan pariwara dapat terlihat tiga-dimensi (3D).</p> Andre Aditya Manggala Copyright (c) 2024 Andre Aditya Manggala https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-07-30 2024-07-30 2 243 258 10.52969/seminarikj.v2i.71 Keterlibatan Kecerdasan Buatan Dalam Memudahkan Proses Compositing Animasi https://proceeding.ikj.ac.id/index.php/semnasIKJ/article/view/72 <p>Dalam dunia animasi, compositing merupakan salah satu tahap kritis yang menentukan kualitas visual akhir dari karya seni digital. Prosesinitidakhanya membutuhkan keahlian teknis yang tinggi, tetapi juga mengkonsumsi waktu dan sumber daya yang signifkan. Dalam praktiknya, compositing melibatkan penggabungan berbagai lapisan gambar hasil render dan penyesuaian warna untuk menciptakan sebuah kesatuan visual yang harmonis. Kesulitan utama muncul ketika proses compositing memerlukan interaksi dengan puluhan file dan aktivitas, sering kali mengakibatkan redundansi dan efsiensi waktu yang rendah.<br>Hal ini menimbulkan pertanyaan: bagaimana teknologi dapat memfasilitasi seniman compositing agar dapat lebih fokus pada aspek kreatif daripada terbelenggu oleh rutinitas teknis? Kecerdasan buatan (AI) menawarkan jawaban yang menjanjikan untuk tantangan ini. Dalam dekade terakhir, AI telah mengalami kemajuan pesat dan mulai menunjukkan potensinya dalam berbagai bidang, termasuk seni digital dan animasi (SAE Creative Media Education, 2023). Tulisan ini mengeksplorasi bagaimana AI dapat diintegrasikan dalam proses compositing untuk mengotomatisasi tugas-tugas yang memakan waktu, memungkinkan seniman untuk mengalokasikan lebih banyak waktu dan energi pada aspek kreatif dari pekerjaan mereka. Artikel, yang membahas hasil eksperimen langsung penggunaan AI dalam compositing pada dua perangkat lunak animasi yang berbeda ini, bertujuan menunjukkan bagaimana AI dapat mengurangi beban kerja teknis dalam compositing, sekaligus meningkatkan efsiensi dan kualitas output kreatif. Melalui eksplorasi ini, penulis berharap dapat membuka jalan baru bagi seniman animasi untuk memanfaatkan teknologi dalam meningkatkan kualitas dan nilai estetika dari karya seni mereka.</p> Fajar Nuswantoro Copyright (c) 2024 Fajar Nuswantoro https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-07-30 2024-07-30 2 259 272 10.52969/seminarikj.v2i.72 Design Thinking dan Ketahanan Manusia Terhadap Kecerdasan Buatan https://proceeding.ikj.ac.id/index.php/semnasIKJ/article/view/73 <p>Fenomena kecerdasan buatan yang disebut juga dengan artifcial intelligence hingga saat ini masih dianggap cukup mengganggu kenyamanan para pelaku industri kreatif. Padahal, sejatinya yang perlu ditakutkan bukanlah kecerdasan buatan itu sendiri melainkan lawan katanya secara harfah, yaitu kebodohan alami. Dari fenomena gambar buatan generator, hingga yang terbaru menggerakkan gambar 2D dalam bentuk video halus selalu memunculkan pertanyaan akan ketahanan dan kebutuhan eksistensi di dunia kreatif bagi para pelakunya. Di lain sisi, pendidikan seni dan desain banyak mengedepankan olah rasa dan olah pikir untuk mentransformasi berbagai macam fenomena dan nilai-nilainya ke dalam bentuk yang bisa dinikmati; maupun solusi bagi<br>berbagai macam permasalahan yang terjadi salah satunya melalui materi design thinking. Hal tersebut dirasa dapat menjadi penyeimbang; bahkan melengkapi kehadiran artifcal intelligence yang sangat teknis. Kemampuan berpikir dan merasakan kemudian dapat hadir sebagai sisi humanis untuk menyeimbangkan dan melengkapinya. Maka yang menjadi pertanyaan adalah bagimana proses berpikir disertai sistem belajar-mengajarnya dapat meningkatkan ketahanan manusia terhadap kehadiran artifcal intelligence.</p> Reno Abdurrahman Copyright (c) 2024 Reno Abdurrahman https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-07-30 2024-07-30 2 273 278 10.52969/seminarikj.v2i.73 Re-Defnisi Motif-Warna Maskoki Sebagai Anemoia dan Simbol Kerinduan terhadap Alam dengan AI https://proceeding.ikj.ac.id/index.php/semnasIKJ/article/view/74 <p>Manusia terperangkap di dalam batas antara realita dan imajinasi, simulacra; konsep atau sudut pandang kritis yang merujuk pada representasi hilangnya keterhubungan dengan dunia nyata menjadi realita yang lain karena digitalisasi. Pada riset ini perlahan mencoba menggiring spektator yang ingin terlibat dalam mengapresiasi alam melalui wilayah eksplorasi karya seni bio-art melalui perkembangan teknologi AI, pengenalan alternatif seni visual dan pola pikir “baru” terhadap lingkungan melalui riset karya dengan meminjam motif- pola warna pada ikan maskoki, menciptakan kepercayaan bahwa motif-pola warnanya mengandung kode atau makna tertentu untuk memahami nilai penting alam. Merespons seni visual (digital-virtual) dengan kecerdasan buatan (AI): ‘seni AI’ dan konsep “estetika AI” yang diturunkan melalui aksi manusia, kreativitas, dan komputer. Keterhubungan antara AI dan kesadaran manusia terhadap alam memunculkan tiga pembahasan: anemoia, re-defnisi motif warna maskoki, dan kaitannya dengan kerinduan terhadap alam. Seni AI sungguh dapat memantik diskusi dalam perkembangan seni visual di masa depan yang bersinergi dengan alam-kekayaan hayati.</p> Sito Fossy Biosa Copyright (c) 2024 Sito Fossy Biosa https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-07-30 2024-07-30 2 273 278 10.52969/seminarikj.v2i.74 Penerapan ChatGPT pada Proses Kreatif Pembuatan Video YouTube https://proceeding.ikj.ac.id/index.php/semnasIKJ/article/view/75 <p>Industri media menghadapi berbagai tantangan, perkembangan teknologi dan disrupsi pasar menyebabkan perusahaan media tradisional dituntut untuk lebih efsien terkait sumber daya manusia. Seiring berkembangnya teknologi dan digitalisasi, konsumen semakin mengharapkan konten yang menarik, informatif, dan berkualitas tinggi. Namun, proses pembuatan video yang kreatif dan menarik seringkali membutuhkan waktu, sumber daya, dan tenaga yang signifkan. Dalam upaya untuk tetap kompetitif dan mengatasi tantangan ini, perusahaan media mulai beradaptasi dengan berbagai strategi, termasuk penggunaan artifcial intelligence (AI). Perkembangan dalam bidang AI telah membuka peluang baru dalam berbagai bidang, termasuk pembuatan konten video. ChatGPT khususnya telah menunjukkan potensinya dalam meningkatkan efsiensi dan kreativitas dalam proses kreatif &amp; penulisan naskah dalam pembuatan video. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan pastisipatif, dengan fokus membahas proses adaptasi dan pengaplikasian AI dalam proses penulisan naskah konten video dalam Kanal YouTube Kata Dokter.</p> Subadi Copyright (c) 2024 Subadi https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-07-30 2024-07-30 2 287 306 10.52969/seminarikj.v2i.75 Censorship bagi Lembaga Sensor Film https://proceeding.ikj.ac.id/index.php/semnasIKJ/article/view/76 <p>Artikel ini membahas permasalahan sensor flm di era digital. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempermudah pelayanan sensor flm dan menghasilkan penyensoran yang terbuka, massal, akurat, dan objektif? Teori yang digunakan adalah Metafsika Hylemorfsme menurut Aristoteles; dan metode yang digunakan adalah Bits Arrangement menurut Konstantin Stanislavski. Hasil dari penelitian ini adalah lahirnya kesadaran untuk mengalihtugaskan kinerja manusia ke Artifcial Intelligence: Digitalized Film Censorship.</p> Sudibyo, Dewi Ratnasari Copyright (c) 2024 Sudibyo,, Dewi Ratnasari https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-07-30 2024-07-30 2 307 324 10.52969/seminarikj.v2i.76 Penerapan Teknologi Kecerdasan Buatan dalam Proses Penciptaan Karya https://proceeding.ikj.ac.id/index.php/semnasIKJ/article/view/77 <p>Makalah ini mengeksplorasi dampak dari transformasi kecerdasan buatan (AI) pada proses penciptaan sebuah karya seni dalam industri kreatif. Dengan menggunakan AI, maka akan membuka peluang inovasi dan personalisasi pada seni yang sebelumnya tidak dapat dicapai oleh manusia. Pembahasan meliputi evolusi AI dari pengenalan suara hingga pengolahan gambar, serta penetrasi kesadaran emosional yang memungkinkan AI menciptakan dan menginterpretasikan sebuah karya seni. Meskipun AI meningkatkan efsiensi dan membuka keberagaman baru dalam ekspresi artistik, namun pada perspektif lain mulai menimbulkan pertanyaan etis dan potensi menghilangnya sentuhan manusia yang autentik dalam seni. Makalah ini menyimpulkan bahwa meskipun AI dapat meniru dan memperluas batas-batas seni yang belum pernah ada sebelumnya, esensi sejati dari nilai estetika dan kultural karya seni harus tetap berpusat pada pengalaman manusia dan konteks sejarahnya.</p> Wisnu Heru Luhur Copyright (c) 2024 Wisnu Heru Luhur https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-07-30 2024-07-30 2 325 335 10.52969/seminarikj.v2i.77 Mengkaji Faktor Keberlanjutan dan Masa Depan Digitalisasi Seni dalam Industri Kreatif https://proceeding.ikj.ac.id/index.php/semnasIKJ/article/view/78 <p>Peristiwa pandemi sejak tahun 2020 telah mendorong manusia untuk terus berkarya melalui cara-cara baru guna menjalani kehidupan, tak terkecuali dalam dunia kreatif. Aktivitas digital mendominasi kegiatan manusia saat terisolir dirumahnya sendiri. Produk-produk investasi digital semakin bernilai secara ekonomi di pasar global. Dunia mulai mengenal eksistensi mata uang kripto yang kontroversial, hingga membuahkan produk-produk yang hanya dapat dibeli menggunakan uang digital kripto. Salah satu objeknya adalah Non Fungible Token (NFT), sebuah komoditas digital berupa karya-karya seni dalam beragam bentuk. Salah satu bentuk NFT adalah sebagai duplikasi dari suatu objek atau karya seni, namun berupa produk digital. Duplikat ini menjadi bernilai secara ekonomi apabila dirilis oleh pihak yang sah dan terafliasi oleh pencipta karya seni itu sendiri. Bentuk kedua NFT memerlukan peran besar dari Artifcial Intelligence (AI). Fungsi AI dapat digunakan untuk membuat suatu karya seni secara instan. Sebagai contoh, sebuah gambar kucing dapat diduplikasi menjadi 10,000 gambar kucing-kucing yang baru dengan berbagai macam warna dan bentuk melalui teknologi program AI. Ribuan gambar tersebut kemudian dijual secara umum dan ada pembelinya. Seiring perkembangannya, industri NFT kian menurun hingga akhir 2023, karena pasar NFT berfuktuasi meniru pergerakan pasar kripto yang tidak pernah stabil. Maka demikian, keberlanjutan industri seni digital dimasa depan dipertanyakan.</p> Ardi Satwiko Copyright (c) 2024 Ardi Satwiko https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-07-30 2024-07-30 2 336 347 10.52969/seminarikj.v2i.78 Desainer Interior Menghadapi Kecerdasan Buatan dalam Sebuah Perancangan https://proceeding.ikj.ac.id/index.php/semnasIKJ/article/view/79 <p>Era kapitalisme global, mendorong percepatan industri secara masif. Produk-produk bermunculan dilihat dari sudut pandang konsumen, bukan produsennya. Ada kecenderungan gaya hidup modern yang segala sesuatunya berkaitan dengan eksistensi diri yang dapat ditampilkan secara visual (budaya visual), yang serba cepat, efektif dan efsien. Gaya hidup ini kemudian mendorong terciptanya teknologi visual--perangkat yang dapat membantu merancang atau membuat suatu produk visual agar menjadikannya (terlihat) tampak nyata. Salah satu teknologi yang dapat mengakomodir produk visual tampak nyata yaitu kecerdasan buatan (AI). Dalam bidang desain interior, salah satu perangkat lunak berbasis AI dalam membuat perancangan visual interior agar tampak nyata yaitu Midjourney. Berkaitan dengan hal itu, tulisan ini mencoba menelaah bagaimana posisi profesi desainer interior menghadapi era ketika karya buatan AI banyak bermunculan dengan visual yang terlihat sempurna? Melalui pendekatan budaya dan metode practice led research, tulisan ini memperlihatkan bahwa penggunaan AI dalam desain interior tidak akan berhasil tanpa peran desainer yang berwawasan.</p> Ardianti Permata Ayu Dinullah Bayu Ibrahim Copyright (c) 2024 Ardianti Permata Ayu, Dinullah Bayu Ibrahim https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-07-30 2024-07-30 2 349 363 10.52969/seminarikj.v2i.79 Spirit Kecerdasan Buatan pada Tata Pamer Kajian Koleksi Arca Kerajaan Singasari pada Pameran Repatriasi di GNI, 2023 https://proceeding.ikj.ac.id/index.php/semnasIKJ/article/view/80 <p>Artikel ini berfokus pada spirit kecerdasan buatan atau Artifcial Intelligence (AI) pada Konsep Tata Pamer Museum Seni, dengan studi kasus koleksi Arca Kerajaan Singosari pada pameran Repatriasi “Kembalinya Saksi Bisu Peradaban Nusantara”, di Galeri Nasional Indonesia, 2023. Penggunaan AI dalam perkembangan seni rupa pada abad ini, merupakan hal penting dalam upaya membangun kesadaran sejarah melalui karya-karya seni rupa yang lebih dinamis dan estetis dengan teknologi digital. Sebagai upaya menumbuhkan ketertarikan pengunjung dalam mengapresiasi koleksi sejarah masa silam, pameran ini menggunakan pendekatan teknologi digital, khususnya teknologi proyeksi gambar bergerak (video mapping projection). Arca-arca yang diletakan diatas pedestal, disinergikan dengan video mapping dari objek candi, api, huruf Jawa kuno dan ornamen bunga Padma. Melalui pendekatan konsep seni light art bergerak ini, pengunjung mendapatkan pengalaman estetis yang terbarukan. Kajian ini menggunakan pendekatan metode sejarah yaitu melalui tahapan heuristik, kritik, interpretasi, dan historiograf. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Al telah mengubah konsep tata pamer pada museum seni, sehingga pengunjung tidak merasa bosan, namun sebaliknya mendapat pengalaman estetis yang lebih dinamis dan eksploratif. Kecerdasan buatan dan media Seni merupakan aspek penting dalam penguatan ketahanan budaya bangsa khususnya melalui kebijakan Museum Seni yang memberi ruang apresiasi terhadap karya-karya seni rupa berbasis media baru.</p> Citra Smara Dewi Copyright (c) 2024 Citra Smara Dewi https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-07-30 2024-07-30 2 364 373 10.52969/seminarikj.v2i.80 Idealisme Seniman Analog “Emte” Di antara Perkembangan Teknologi AI https://proceeding.ikj.ac.id/index.php/semnasIKJ/article/view/81 <p>Muhammad Taufq atau yang lebih dikenal dengan nama Emte adalah alumnus Institut Kesenian Jakarta Angkatan 98, setelah menuntaskan program studi Desain Komunikasi Visual (DKV) Fakultas Seni Rupa dan Desain. Dalam kesehariannya Emte berprofesi sebagai ilustrator, desainer grafs, seniman mural, dan juga komikus yang aktif terlibat dalam berbagai kolaborasi dengan banyak brand/jenama lokal maupun internasional, proyek komersial dan kesenian, baik kolektif maupun personal. Ia telah mengeksplorasi medium komik sejak tahun 1993 hingga sekarang dengan teknik analog spidol atau cat air. Artikel ini bertujuan untuk mengidentifkasi, mengumpulkan, dan mengkategorikan perjalanan berkarya seorang seniman Emte yang konsisten menggunakan teknik analog dan tetap bertahan di tengah kompetisi dengan pekerja kreatif lainnya yang memanfaatkan teknologi sebagai alat kerjanya hingga saat ini. Metode penelitian yang digunakan dalam pengkajian ini adalah kualitatif dengan mengolah data induktif dari yang khusus dari ilustrasi ke umum yang menyebar ke berbagai media. Pengumpulan data dilakukan melalui peninjauan buku, website, merangkum wawancara online, dan pengamatan dari karya karya tersebut dan referensi pustaka lainnya. Artikel ini memberikan manfaat terkait sikap idealisme seorang seniman yang tetap konsisten dalam berkarya dengan teknik analog di tengah kompetisi menggunakan teknologi digital AI, Hasil pengkajian ini dapat menjadi acuan bagi pelajar, mahasiswa, dan praktisi desain komunikasi visual sebagai referensi dalam memilih sikap dan idealism berkarya secara analog, sehingga memberikan kontribusi bagi studi DKV di pendidikan serta memperluas pemahaman masyarakat dalam proses berkarya memiliki keunikan.</p> Ehwan Kurniawan Copyright (c) 2024 Ehwan Kurniawan https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-07-30 2024-07-30 2 374 384 10.52969/seminarikj.v2i.81 Kecerdasan Buatan Dalam Perspektif Humanisme https://proceeding.ikj.ac.id/index.php/semnasIKJ/article/view/82 <p>Digitalisasi menjadi disrupsi yang tidak dapat dielakkan lagi dalam kehidupan sehari-hari, termasuk disrupsi pada bidang seni. Tulisan ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi literatur dengan menggunakan 50 artikel pada sciencedirect. Tujuan awal kecerdasan buatan adalah meringankan pekerjaan manusia, namun berjalannya waktu kecerdasan buatan posisinya menjadi dilematis yang menjebak manusia dalam kumparan kecerdasan semu. Hal ini tentu merubah banyak model interaksi antar manusia. Atas dasar tersebut, perlu adanya kehidupan digital yang lebih manusiawi. Kehidupan yang mencerahkan dengan mengedepankan kecerdasan manusia (analog) ketimbang kecerdasan buatan (digital) yang membelenggu manusia dalam konteks bayang-bayang digital yang memperbudak humanisme. Sehingga aspek sentuhan humanisme pada kesenian tidak mudah terdisrupsi oleh kecerdasan buatan.</p> Eko Eddya Supriyanto Copyright (c) 2024 Eko Eddya Supriyanto https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-07-30 2024-07-30 2 385 394 10.52969/seminarikj.v2i.82 Tinjauan dan Respons Kreatif terhadap Penggunaan AI dalam Ilustrasi Media Promosi dan Dampak yang Ditimbulkannya https://proceeding.ikj.ac.id/index.php/semnasIKJ/article/view/83 <p>Perkembangan AI (Artifcial Intelligence) dalam ‘berpikir’ dewasa ini begitu pesat. Sistem teknologi deep learning semakin memungkinkan teknologi AI dalam mengenali gambar, suara ataupun bahasa manusia. Dalam dunia kreatif, penerapan teknologi A.I dalam beberapa pekerjaan seperti; menulis kreatif, mencipta lagu, membuat ilustrasi dan desain, sudah banyak dilakukan. Beberapa hasil karya yang diproduksi oleh A.I semakin tidak dapat dibedakan lagi dengan karya tangan seorang seniman. Fenomena disrupsi digital ini sudah tentu tidak dapat diterima begitu saja dan banyak menimbulkan pro dan kontra. Contoh yang terjadi belakangan, ketika munculnya kontroversi di jagad dunia maya atas unggahan foto di media sosial yang memperlihatkan ilustrasi buatan AI dalam desain baliho salah satu pasangan capres pemilu 2024. Meskipun tidak tergolong pelanggaran hukum, netizen menganggap penggunaan AI pada media promosi sebuah perusahaan, lembaga, atau fgur publik tidak mencerminkan nilai-nilai profesional yang didasari oleh kesadaran atas hak cipta seorang seniman dan juga etika atas keberlangsungan hidup profesi ilustrator. Oleh karena itu, penggunaan A.I dalam suatu media promosi dapat memberikan sentimen negatif terhadap kredibilitas suatu institusi atau pun fgur tertentu di mata publik. Sebagai pekerja kreatif di sebuah media, penulis menilai kehadiran AI akan sangat membantu berlangsungnya sebuah proses kerja kreatif sehingga menjadi lebih cepat, ekonomis, bahkan lebih ‘sempurna’. Namun di sisi lain penggunaan AI juga dapat memberikan dampak negatif terhadap kredibilitas perusahaan di tempat penulis bekerja. Sebagai respons terhadap situasi tersebut, di dalam jurnal ini penulis akan menjabarkan beberapa eksperimen kreatif sebagai penyikapan atas perkembangan atas teknologi A.I yang semakin tidak terbendung, khususnya di dalam dunia ilustrasi.</p> Kiagoos Akhmad Aulianshah Copyright (c) 2024 Kiagoos Akhmad Aulianshah https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-07-30 2024-07-30 2 395 411 10.52969/seminarikj.v2i.83 Perbincangan Tentang Disrupsi Kecerdasan Buatan dalam Kesusastraan Indonesia https://proceeding.ikj.ac.id/index.php/semnasIKJ/article/view/88 <p>Kecerdasan buatan memberikan dampak terhadap kesusastraan. Karya sastra yang diproduksi oleh AI semakin menunjukkan potensinya di dunia. Namun, bagaimana di Indonesia? Apakah keterlibatan AI di kesusastraan Indonesia telah masif dimanfaatkan sehingga mengganggu stabilitas atau ritme sastra Indonesia? Atau mAIah membantu penulis muda untuk menembus arena sastra Indonesia. Penelitian ini berupaya untuk menguraikan disrupsi AI di kesusastraan Indonesia, dinamik adiskusinya di media sosiAI, serta kelebihan dan kekurangannya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengungkapkan bagaimana dinamika kecerdasan buatan di kesusasteraan Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kuAIitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya ketertarikan dari kAIangan sastrawan dan akademisi dAIam menguji coba ChatGPT dAIam menghasilkan karya sastra, tetapi belum sampai pada tahap upaya profesionAI dAIam menghasilkan karya sastra menggunakan AI; ChatGPT berpotensi untuk berkembang selama mendapatkan masukan yang komprehensif dan dilatih; Chat GPT bukanlah mesin pengganti sastrawan, tetapi partner kolaborasi dAIam publikasi karya.</p> Muhammad Fadli Muslimin Copyright (c) 2024 Muhammad Fadli Muslimin https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-07-30 2024-07-30 2 411 428 10.52969/seminarikj.v2i.88